# TULISAN SOFTSKIL
TEORI YANG BERKAITAN DENGAN KASUS
ETIKA TELEOLOGI
· ETIKA
Dalam dunia etika, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya suatu tindakan dilakukan. Dalam teleologi yang menjadi dasar, melainkan baik dan jahat. Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran yang terakhir. Yang lebih penting adalah tujuan dan akibat. Betapapun salahnya sebuah tindakan menurut hukum, tetapi jika itu bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu dinilai baik. Ajaran teleologis dapat menimbulkan bahaya menghalalkan segala cara. Dengan demikian tujuan yang baik harus diikuti dengan tindakan yang benar menurut hukum. Perbincangan "baik" dan "jahat" harus diimbangi dengan "benar" dan "salah". Lebih mendalam lagi, ajaran teleologis ini dapat menciptakan hedonisme, ketika "yang baik" itu dipersempit menjadi "yang baik bagi saya".
· ETIKA TELEOLOGI
Etika Teleologi dari kata Yunani, telos =
tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang
mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh
tindakan itu. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala
sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu. Etika teleologi
mengukur baik dan buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
dengan tindakan itu atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Artinya, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya
suatu tindakan yang dilakukan. Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan
mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran yang terakhir. Yang lebih penting
adalah tujuan dan akibat. Walaupun sebuah tindakan dinilai salah menurut hukum,
tetapi jika itu bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu dinilai baik.
Namun dengan demikian, tujuan yang baik tetap harus diikuti dengan tindakan yang
benar menurut hukum.
Etika Teleologi juga disebut
dengan suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang
baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Misalnya : mencuri
sebagai etika teleology tidak dinilai baik atau buruk. berdasarkan tindakan itu
sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu. Jika tujuannya
baik, maka tindakan itu dinilai baik. Contoh seorang anak mencuri untuk
membiayai berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral kemanusian
tetapi dari aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum. Sehingga etika
teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan
bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu. Karena itu setiap norma
dan kewajiban moral tidak bisa berlaku begitu saja dalam situasi sebagaimana
dimaksudkan.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar